gubahan saya

cerita seru

Jumat, 29 Juni 2012

TUKANG URUT GURU OLAHRAGA ANAKKU






Aku pasangan suami isteri. Aku punya anak dua. Yang
kedua kelas satu. Aku sering nungguin anakku yang
kedua di sekolahnya, terutama waktu olah raga. Guru
olah raganya bernama pak Jono. Ia suka sekali bercanda
dan berhumur. Ia tubuhnya tinggi kurang lebih 175 cm
dan badan besar dan kekar, warna kulita agak hitam. Ia
baru saja bercerai dengan isteri 4 bulan yang lalu.
Jadi ia seorang duda. Selain ia guru olah raga ia
pintar memijat, karena banyak guru-guru yang lain
minta dipijetin.

Ketika olah raga seperti biasanya ia memakai celana
training. Sambil menunggu anakku aku memperhatikan ia
yang sedang olah raga bersama murid-murid kelas dua.
Begitu aku memperhatikan diantara selangkangannya aku
lihat tonjolan yang memanjang dan besar. Aku berkata
dalam hatiku, wuh panjang dan besar sekali barangnya.

Suamiku hobbi dipijat, dan langganannya pemijat
tunanetra. Aku bilang sama suamiku, guru olah di
sekolah anak kita pintar memijat, ngerti urat lagi
katanya. Coba saja mas! Boleh juga kita panggil ke
sini malam minggu depan. Mau enggak dia ngurut
malam-malam. Enggak tahu ya .. Aku tanyakan saja
besok. Besok harinya pergi ke sekolahan dan bertemu
dengan pak Tono, aku bilang: Pak mau enggak mijetin
suami saya, tapi malam hari, pak. Boleh juga asalkan
ongkosnya mahal sambil bercanda. Setelah suamiku
pulang kantor sambil makan malam aku ceritakan padanya
bahwa pak Jono mau. Boleh panggil ke sini tapi malam
sekita jam 22.00.

Sampai waktu yang ditentukan pak Jono datang ke
rumahku. Dan gobrol dengan suamiku sambil bercanda
sehingga baru saja kenal suami merasa akrab. Dan aku
duduk di dekat suamiku. Kemudian menyuruhku merapikan
kamar depan dekat ruang tamu.
Sekarang suamiku mulai dipijet oleh pak Jono sambil
ngobrol ngalor-ngidul dan pak Jono sambil ngebayol
karema memang ia hobbi bercanda dan ngebayol. Aku
nonton TV sambil tiduran di sofa ruang tamu
ngedengerin obrolan pak Jono dan suamiku. Suami mulai
bercerita agak serius dengan suara pelan-pelan: Aku
ini tidak kuat dalam dalam hubungan seksual kenapa ya?
Sehingga isteriku suka marah-marah kalau hubungan
intim. Kalau pak Jono bagaimana dengan isteri Anda?
Saya sekarang duda sudah 4 bulan, kalau dulu sebelum
cerai saya kebalikan bapak, ia kwalahan dengan
kemampuan saya sampai ia minta cerai. Wah hebat kamu
ini pak. Pak Tono mulai berbicara serius yang biasanya
suka bercanda. Ia bilang sama suamiku: mungkin bapak
terlalu lelah, atau mungkin punya bapak terlalu kecil
dan pendek, bapak urut yang membesarkan dan
memanjangkan saja, saya hanya bisa mengeraskan saja,
kalau memanjangkan dan membesarkan aku tidak bisa.

Suami bilang: wah tukang urut yang memanjangkan dan
membesarkan itu banyak yang bohong. Pak Jono berusaha
meyakinkan: ada yang bener pak, ada teman saya
berhasil dari 13 menjadi 17 cm dan menjadi besar lagi.
Selanjutnya suamiku nanyak: pak Jono pernah nyoba
enggak? Jawab pak Jono: saya tidak perlu, karena punya
saya sudah sangat panjang dan besar, panjangnya 19 cm
dan besarnya 4,5 inch. Kalau punya bapak berapa? Punya
saya panjangnya 12 cm besarnya 2,5 inch.

Mendengar obrolan suamiku dan pak Jono aku berkata
dalam hatiku: wuh .. besar dan panjang sekali punya
pak Jono, pantesan tonjolannya panjang dan besar dan
itu belum bangun, apalagi kalau barangnya sudah
bangun. Aku jadi berkhayal kalau seandainya …. Wah
nikmat sekali. Setelah mereka selesai aku pura-pura
tidur. Kemudian suamiku membangunkan aku. Setelah pak
Jono pulang, aku bertanya pada suamiku, bagaimana mas
cocok enggak pijetan pak Jono? Wah bagus sekali, lebih
bagus dari langganan saya. Sekarang saya mau langganan
sama pak Jono saja, dan saya sudah bilang bahwa saya
mau pijet tiap malam minggu. Suamiku bilang pada:
kalau kamu mau boleh malam minggu depan, pijetan bagus
kok, badanku rasanya enteng dan enak sekali. Aku mau,
tapi malu mas, nanti ia cerita di sekolahan. Ya enggak
sih, nanti kita bilangin jangan cerita-cerita pada
orang lain.

Besok harinya. Saya ketemu pak Jono. Ia bertanya
padaku: bagaimana Bu, cocok enggak bapak pijetan saya?
Cocok sekali suamiku, malam minggu depan bapak disuruh
pijet lagi bahkan suamiku mau langganan. Ya ..bapak
sudah bilang sama saya. Setelah suamiku menawarkan
untuk diurut oleh pak Jono, hatiku tidak karuan,
membayangkan bermacam-macam, bercampur takut dan ingin
merasakan sesuatu. Karena memang aku jarang menemukan
kepuasan dengan suami. Selain punya suamiku lemes,
barang kecil dan pendek dan tidak tahan lama.
Hampir-hampir setiap malam aku membayangkan punya pak
Jono. Aku berkata dalam hati: barang pak Jono pasti
khitam-hitaman, besar dan panjang. Bisanya orang yang
agak hitam itu kuat, mana badannya tinggi, besar dan
kekar. Pokoknya sangat jantan. Kayak apa kalau badan
yang besar itu menindiku dan memelukku keras-keras,
sementara badanku lansing seperti ini, dan tinggiku
hanya 155 cm. Apa kuat aku didindiin badan raksasa
itu, apa bisa masuk barang sebesar itu ke lobangku
yang kecil ini, apa tidak mentok kesakitan bila barang
yang keras dan panjang ditekan ke lobangku dengan
tenaga yang raksasa. Pokoknya aku membayangkan antara
takut dan ingin merasakan. Kata teman-temanku barang
gede dan panjang itu sangat nikmat sekali. Seking
nikmatnya, katanya sampai ngeyut ke ubun-ubun.

Malam ini malam minggu, pak Jono akan datang. Hatiku
berdebar-debar. Jam menunjukkan 21.30. Tak lama
kemudian pak Jono datang. Suami mempersilahkan masuk,
dan bilang padanya bahwa aku mau juga dipijet malam
ini, dan suamiku minta tidak bercerita macam-macam ke
orang lain. Pak Jono menjawab, ya tidak dong pak.
Suamiku mulai diurut. Kurang lebih jam 23.00 suamiku
selesai diurut. Sekarang giliran aku yang akan diurut.
Aku pakai kain sarung. Suamiku tiduran di sofa di
ruang tamu sambil nonton TV. Aku mulai tengkurep,
hatiku dak-dik-duk. Pak Jono mulai menyingkap kain
sarungku di bagian betis, dan memegang betisku sambil
mengurut pelan-pelan, aku merinding merasakan urutan
pak Jono, karena sebelumnya aku membayangkan sesuatu
yang nikmat. Kini pak Jono membisu seribu bahasa tidak
seperti biasanya suka bercanda dan berhumur, mungkin
menikmati pandangan terhadap betisku yang mulus.
Maklum ia menduda 4 bulan. Semakin merinding dan
berdebar-debar hatiku ketika pak Jono meletakkan
kakiku ke pahanya. Sambil mengurut ia maju
sedikit-sedikit sehingga kakiku menyentuh ke bagian
selangkangannya sehingga terasa kakiku menyentuh
benjolan yang mulai mengeras.

Dengan suara pelan dan terpatah-patah pak Jono
berkata: paha ibu mau diurut? Akupun menjawab dengan
suara pelan: Ya pak, memang di bagian itu agak terasa
nyilu-nyilu, pelan ya pak. Pak Jono mulai menyingkap
pelan-pelan sarungku sampai di bawah sedikit
pinggulku. Ketika pak Jono mengurut pahaku sampai ke
selangkanganku, aku merintih dengan suara pelan-pelan
takut kedengaran suamiku. Pak Jono pun terasa
meningkat rangsangannya terasa dari sentuhan tangannya
yang kadang-kadang mengurut sambil mengelus dan
meremas pahaku apalagi ketika sampai di
selangkanganku. Semakin timbul sensasi yang luar biasa
ketika pak Jono membuka kain sarungku di bagian atas
pinggulku dan memelorotin cdku sedikit ke bawah. Kini
ia mulai mengurut sambil meremas-remas pinggulku, dan
rangsanganku semakin tinggi, aku merintih dengan suara
pelan. Dan pak Jono tahu kalau merangsang, aku juga
tahu kalau pak jono juga merangsang. Aku berkata dalam
hatiku: sebelu aku diurut dalam posisi terlentang, aku
akan pamit sama pak Jono untuk buang air kecil sambil
aku ingin melihat apakah suami sudak tertidur atau
belum. Ketika pak Jono menyuruhku terlentang, aku mau
ke kamar mandi dulu untuk buang air kecil. Ketika
keluar kamar aku lihat suamiku tertidur pulas mungkin
karena lelah seharian dan habis diurut.

Di kamar mandi aku berkata dalam hati: kalau nanti
sarungku disingkap sampai ke selangkanganku dalam
posisi terlentang, pasti pak Jono akan melihat bulu
jembutku, dan ia akan semakin merangsang, dan aku
menginginkan ia meraba vaginaku dan memasukkan jarinya
ke lobang vaginaku.

Setelah masuk ke kamar, aku bilang bahwa suamiku
tertidur lelap. Ketika mendengar kataku pak semakin
bersemangat. Kini aku terlentang di hadapan pak Jono.
Dan pak Jono tidak was-was lagi ia membuka sarungku
sampai ke selangkanganku. Aku memenjamkan mata sambil
menggigit bibirku. Kini pak Jono tidak memijat lagi
tetapi ia mengelus-elus dan meremas-rema pahaku dengan
gemesnya. Kini ia melihat bulu jembutku dan
mengelus-elus bibir vaginaku, dan semakin tidak tahan
rasanya aku ingin memegang barangnya pak Jono sambil
penasaran tapi malu. Pak Jono semakin berani
menusukkan jarinya ke lobang vaginaku yang sudah
membasah dengan ledir. Aku mulai memberanikan diri
merasa selangkangan pak Jono. Dan pak Jono membuka
lesleting celananya. Sambil aku melirik ke
selangkangannya, pak Jono mengeluarkan rudalnya, aku
terkejut astaga besar dan panjang sekali. Warnanya
kehitam-hitaman, nampak urat-uratnya mengeras, dan
kepala rudah jauh lebih besar lagi dari batangnya. Aku
menggegamnya tapi genggamanku tidak muat saking besar.
Sambil aku bayangkan kalau rudal yang kepalanya sangat
besar ini dimasukkan ke lobangku, apakah tidak robek
lobang vaginaku dan jebol lobang rahimku. Sensasiku
semakin meningkat, perasaanku bercampur ingin
menikmati dan takut robek dan jebol.

Pak Jono kini semakin ganas mengocok lobang vaginaku
dengan jarinya, dan aku sangat ingin ditindihi dan
disetubuhi tapi takut kalau suami bangun kalau
mendengar jeritanku. Sambil mengocok pak Jono menciumi
pipiku, dengan pelan-pelan ia mengecup bibirku,
semakin lama ia semakin ganas mencipoki, aku pun
merangsang berat. Kemudian ia memelukku dan menindiku
dengan berusaha mengingkap selah-selah samping cdku
dan memasukkan rudalnya, tapi tidak berhasil masuk.
Kemudian menekan lagi dan aku menjerit kecil, aduh ..
sambil menggigit bibirku tidak tahan, tekanan kedua
kalinya ini tidak berhasil memasukkan rudalnya ke
lobang vaginaku. Kemudian menekan lagi tenaga yang
super keras dan hampir masuk, tapi terdengar suara
suamiku mengegok. Pak Jono dan aku pun kaget terbangun
dan menutupkan sarungku ke seluruh tubuh. Dan aku
mengakhiri pijetan.

Kemudian aku membangunkan suamiku. Pak Jono pun pamit
pulang karena memang sudah larut malam. Kemudian
mengajak suami masuk kamar, aku sudah tidak tahan,
barang suami juga mengeras tidak seperti biasanya.
Kini aku menyalurkan rangsanganku dengan suami sambil
membayangkan disetubuhi pak Jono. Malam ini aku benar
merasakan puncak orgasme yang luar biasa tidak seperti
biasanya, juga suamiku. Suamiku bilang, ma … malam ini
tidak seperti biasanya. Urutan pak Jono memang luar
biasa membuat kita benar-benar mencapai puncak
kenikmatan yang luar biasa. Kita minggu depan urut
lagi ya ma …

Hari-hari aku hidup dalam bayangan: Kalau malam minggu
depan tidak ada di rumah, aku akan menyiapkan oil agar
dioleskan ke lobang vaginaku. Aku membayangkan barang
Jono yang besar dimasukkan sambil melelukku,
menyepokiku dan menggenjotku. Membayangkan saja sangat
nikmat apalagi benar-benar dimasukkan. Sambil rasa
khawatir kalau lobangku nanti robek dan lobang rahimku
jebol.

Kini malam minggu datang, hatiku berdebar-debar
membayangkan sesuatu yang besar dan panjang,
membayangkan lobang vaginaku membengkak lebar, dan
lobang rahim diterobos barang besar. Pak Jono datang
memakan pakaian yang serasi nampak sangat gagah dan
manis. Ketika suami ngobrol dengan pak Jono telpon
berdering. Ternyata teman suamiku mengajak ke luar
kota untuk mengurus bisnisnya. Suamiku menjawab: ya
nanti setelah dipijet. Malam ini aku semakin yakin
bahwa aku akan disetubuhi dengan pak Jono. Suamiku
bilang sama saya: ma.. saya nanti setelah diurut akan
pergi ke luar kota. Jadi, saya tidak usah dipijat,
habis tidak ada mas. Tidak apa-apa pijet saja, pak
Jono orangnya baik, aku sudah percaya kok.

Mendengar pernyataan suamikum hatiku girang karena
sebentar lagi pasti aku disetubuhi oleh pak Jono yang
berhari-hari aku membayangkannya. Setelah suamiku
selesai diurut ia mandi. Dan Aku bilang pada pak Jono,
tunggu dudu ya pak, minum-minum dudu kopinya, aku mau
menyiapkan pakaian bapak untuk ke luar kota.
Setelah suamiku menyiapkan semuanya yang akan di bawa
ke luar kota, ia pamit ke pak Jono. Aku mengantarkan
sampai pintu gerbang. Begitu bapak berangkat hujan
turun rintik-ritik, aku masuk ke ruang tamu dan bilang
sama pak Jono, tunggu dula ya pak, aku pakaian dulu.
Aku memakai sarung dan kaos, dan sengaja aku tidak
memakai BH dan celana dalam.

Begitu aku keluar, sorotan mata pak Jono menatap
payudaraku, aku tersenyum. Aku duduk di kursi sebenar.
Aku bayangkan bahwa pak jono duda selama 4 bulan,
berarti ia tidak berhubungan selama 4 bulan. Aku yakin
tidak jajan sembarangan. Aku begitu malam ini aku akan
digenjot berkali-kali dan berjam-jam. Memang aku ingin
sekali berhubungan badan sepuas-puasnya.

Sekarang memilih kamar untuk urut di bagian belakang,
agar jeritanku yang keras nanti tidak terdengar oleh
siapapun. Aku mengajak pak Jono ke kamar belakang, dan
hujan turun cukup deras sehingga cuaca dingin
mengantarkan impianku, dan tidak akan terdengar suara
apapaun kecuali jeritanku, bunyi cipokan yang
mengganas, dan bunyi bolang vaginaku yang digenjot
oleh kepala rudal besar dan tenaga yang super keras.

Kini aku beduaan yang sama mengharapkan kekuasan
seksual dengan sepuas-puasnya.
Pak Jono membuka kain sarungku dan tinggal kaos yang
menutupi payudaraku. Ia meremas-remas pahaku, aku
mengelinjang-gelinjang. Kemudian pak Jono membuka
celananya, rudalnya tegang, membesar dan memanjang,
uratnya mengeras dan kepala rudalnya membesar sekali.
Ia menciumi pahaku terus ke bibir vaginaku, aku sudah
tidah tahan karena mulai tadi sudah merangsang karena
membayangkan kenikmatan yang sebentar lagi akan aku
rasakan. Ia membuka bajunya dan kaosku. Kini aku
berdua telanjang bulan. Hujan turun makin lebat, jam
menunjukkan 23.00. Ia meremas-remas tetekku sambil
mengocokkan jarinya ke lobang vaginaku. Pak masukkan
aku sudah tidak tahan, Pak jono juga bilang: aku juga
tidak tahan, aku sudak 4 bulan tidak pernah
berhubungan badan, aku ingin malam benar-benar puas,
mungkin aku main sampai pagi. Aku juga pak, aku
serahkan semua tubuhku pada pak Jono. Tapi, oleskan
oil yang kusiapkan ini ke lobang vaginaku dan ke rudal
bapak agar aku tidak merasakan sakit. Begitu ia
mengoleskan oil dicampur dengan ludahnya ia berkata:
Bu .. lobang itu kecil sekali. Aku siapkan parfum dan
oil yang harum.

Kini pak Jono mengankangkan pahaku lebar-lebar.
Pelan-pelan menindihiku. Aduh rasanya berat sekali. Ia
arahkan rudak besar dan panjang itu lobang vaginaku.
Ia menekan, tapi tak berhasil masuk. Kedua kalinya ia
menekan lagi dan tidak juga berhasil masuk, aku
menjerit kesakitan. Ia sambil merayu sambil berkata:
pertama rasanya agak sakit, karena lobang ibu kecil
sekali, dan barang besar sekali, jauh tidak ngimbang.
Ketiga kalinya ia mengolesi lobangku dengan oil banyak
sekali sampai meleleh ke lobang anusku, ia campur air
ludahnya. Ia mengolesi juga rudalnya dicampur dengan
ludahnya, kemudian ia menekan rudal besar, panjang,
hitam dan keras sekali. Ia menekannya dengan tenaga
yang super keras, akhir masuklah kepala rudal besar
itu, dan aku pun menjerit kesakitan. Ia terdiam,
menahan sejenak, sambil menindihiku dan menciumiku,
merayu dan berbisik ke telingaku: ditahan sakit
dahulu, nanti ibu akan merasakan kenikmatan yang luar
biasa. Aku mengangguk. Dia membisikkan lagi, tahan ya
Bu, aku akan tekan lagi agar masuk semua. Ia
menekannya dengan tenaga yang keras, aku tidak tahan,
aduh.. sakit, pak. Sambil aku menggigit bibir, akhir
barang itu trot..bleees .. masuk semua. Rasanya rudal
itu mask menembus ke lobang rahimku.

Kini beralih dari rasa sakit ke rasa nikmat yang luar
biasa. Pak .. rasanya nikmat sekali. Semakin ganaslah
pak Jono menggenjotnya. Nyaring sekali bunyi lobang
vaginaku akibat genjotan yang luar biasa. Nikmatnya
luar biasa terasa sampai ke ubun-ubun, aku menggigil,
meraung-raung kenikmatan, ah.. uuuh …uuh.. aku ..
aku.. mau mencapai puncak pak. .. Pak Jono menekan
keras-keras, aku pun mencapai puncak kenikmatan yang
luar biasa yang tidak pernah kurasakan sebelumnya. Pak
Jono sangat kuat dan bertahan lama, ia belum mencapai
orgasme. Aku sudah lemas, tapi karena pak Jono
meremas-remas kembali tetekku dan menjelati vaginaku,
aku mulai merangsang lagi.

Pak Jono menyuruhku nungging, ia menusukkan kembali
rudalnya dan mengocoknya dan menggenjot dari belakang,
bunyinya semakin keras, ceprok … ceprok … ceprok …
sambil ia mengelus-ngelus lobang anusku. Ia ngambil
oil dan dioleskan ke lobang anusku, jarinya ditusukkan
ke lobang anusku, aku menjerit aduh.. pak. Tapi ia
pintar sekali menciptakan rangsangan baru. Ia kocok
lobang anusku pelan-pelang dengan jarinya, lama-lama
aku merasakan nikmat. Enak..pak…nikmat…pak. Akhirnya
pak jono menambahi oil ke lobang anusku, dan mencabut
rudalnya dari vaginaku, ia oles-oleskan kepala
rudalnya ke pintu anusku. Hangat rasanya, nikmat pak,
nikmat pak. Kemudian menusukkan tepat ke lobang anusku
dan menekannya.
Akhirnya barang besar itu masuk juga
cepret…prot.. ia tekan pelan-pelan hingga separuh
penis itu. Ia mendorongku agar aku tengkurep. Begitu
tengkurep ia menindihiku, menekankan lagi sisa
separuh. Aduh nikmat sekali rasanya di anus. Sampai
terasa ada cairan muncrat dari dalam lobang anusku. Ia
terus mengocok dan menggejot semakin cepat, aku
merasakan nikmat sambil menahan genjotan
prot…prot…druuuuut. Semakin ganas ia menggenjot sampai
aku terkentut-kentur dibuatnya. Akhir mencapai
puncaknya dan muncratlah pejunya memenuhi lobang
anusku. Malam ini aku benar-benar merasakan kenikmat
yang luar biasa. Aku disetubuhi oleh pak Jono sampai 8
kali hingga pagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar