gubahan saya

cerita seru

Jumat, 29 Juni 2012

ANI YANG SEXY



Saya lulus SMU tahun 1999, waktu itu saya masuk sebuah sekolah
akademik diploma 1 tahun di Bandung, dan ternyata semua mahasiswi-
mahasiswinya di sini lumayan cakep-cakep juga. Setelah 2 minggu lewat
saya mulai akrab dengan semua mahasiswa-mahasiwa sekampus, dan terus
terang di jurusan saya (Manajemen Informatika), perempuannya hanya
sedikit sekali, dan kampus ini juga baru berdiri jadi belum begitu
terkenal.

Setelah tiga minggu belajar di kampus ini, ternyata ada mahasiswi
baru yang cantik, putih dan bercahaya, pakaiannya juga biasa-biasa
saja tetapi semua laki-laki di kelasku, melongok melihat dia. Yaaa
ampun, cantik benar nih. Jam mata kuliah pertama selesai dan anak-
anak laki-laki di kelasku banyak yang kenalan tapi terus terang hanya
saya dan temanku berdua bisa dibilang cool, kami hanya keluar dan
makan di kantin. Saya benar-benar belum punya nyali untuk dekat
dengan wanita-wanita di kampus waktu itu. Dan dengan si mahasiswi
baru itu pun kenalnya sangat lama sekali. Sebut saja nama
panggilannya Ani. Saya yang baru memasuki dunia baru di perkuliahan,
dan melihat cewek-cewek di kampus pun begitu menggebu-gebu nafsu
birahiku. Tapi saya hanya punya pikiran dan perasaan sama si Ani ini,
mungkin banyak cowok lainnya berpikiran dan berperasaan begitu juga,
tapi saya tidak PD, dan saya itu bisa dibilang pendiam dan rata-rata
menurut teman-teman, saya ini punya wajah lumayan ganteng. Yaaa...
itu sih menurut teman-temanku.

Waktu perkuliahan pun terus berjalan, dan setelah 3 bulan lebih saya
mulai akrab dengan Ani ini dan mulai sering ngobrol (sebelumnya hanya
kenal senyum saja, ataupun hanya menanyakan tugas mata kuliah). Dan
ternyata Dia ini lagi cuti kuliah di salah satu perguruan tinggi
swasta hukum terkenal di Bandung, tapi saya lupa waktu itu dia
semester berapa, yang saya ingat waktu itu saya berumur 19 tahun dan
dia berumur 22 tahun. Dan ternyata dia sudah punya pacar. Waduh
hatiku lemas, walaupun sudah jarang ketemu tetapi statusnya masih
resmi pacaran.

Saat kami berdua ngobrol, dia suka curhat tetapi saya suka mencuri
pandangan ke arah buah dadanya yang indah menawan itu. Waduh pokoknya
bulat tegap dan sedikit runcing, begitu juga kulitnya tidak satupun
bekas goresan luka, hanya putih mulus dan pantatnya bulat menantang.
Kalau dilihat dari belakang, waduh.. membuat kemaluan saya berdiri
tegap dan ingin kuremas-remas dan ditancap dari belakang. Bayangkan
kalau berjalan dia berlenggang-lenggok. Dia memiliki rambut yang
indah, hitam dan panjang, berhidung mancung, berbibir tipis, alis dan
bulu mata yang lentik (tapi seperti cewek bule). Dan memang cewek ini
anak seorang yang kaya raya. Dan kami pun menjadi dekat dan akrab,
tapi tidak tahu dia itu sukanya bareng dan jalan sama saya saja.
Padahal kan banyak teman cewek di kampus itu ataupun cowok yang lain.
Yaa.. tapi saya pun sangat senang sekali bisa jalan bareng sama Ani,
Dia pun sering mengajak saya main ke rumahnya. Namun itu tidak pernah
terjadi, mungkin saya tidak biasa main ke rumah cewek. Dan akhirnya
dia ingin main ke rumah saya, waduh saya juga bingung karena saya
juga belum pernah kedatangan teman cewek apalagi seperti dia, tapi
dia terus memaksa saya.

Suatu hari di kampus, mata kuliah satu sudah selesai dan harus masuk
lagi untuk mata kuliah yang kedua, tapi waktunya sore hari, dan
ketika sudah selesai mata kuliah satu, kami pun merasa BT kalau di
kampus saja, dan Ani memaksa saya untuk main ke rumah saya, katanya
ingin tahu tempat tinggal saya dan sekaligus ingin curhat. Ya
untungnya rumah saya itu hanya ada saudara saya (karena saya tidak
tinggal bersama orang tua) dan rumah itu milik nenek saya. Oleh
karena itu kehidupan saya bebas dan saling cuek sama anggota keluarga
lainnya di rumah itu. Tidak ada saling curiga atau hal apapun, yang
penting tidak saling merugikan satu sama lain.

Kami pun berdua pergi ke rumah saya. Siang bolong, ketika sudah
sampai di rumah, Ani saya persilakan masuk ke kamar saya dan ternyata
saya tidak grogi atas kedatangan cewek cantik ini. Dan ketika baru
mengobrol sebentar lalu dia bicara, "Ted panas yaah hawa di Bandung
sekarang ini."
"Iya nih!" sambil kubawakan minuman dingin yang sangat sejuk sekali.
"Ted... boleh nggak saya buka baju, kamu jangan malu Ted, saya masih
pake pakaian dalam kok, habis panasss siiihh..."
Waduh memang saya merasa malu waktu itu dan sedikit deg-degan
jantungku.
"Aduuh gimana kamu ini, emang kamu nggak malu sama aku?" bantahku.

Tapi kan dia sudah ngomong kalau dia masih memakai pakaian dalam.
Kemudian saya keluar kamar sebentar untuk mengambil makanan ringan di
lemari es, dan ketika saya memasuki kamar lagi, ya ampun.. pakaian
dalam sih pakaian dalam tapi kalau ternyata kalau itu BH yang super
tipis dan kelihatan puting susunya. Waduh, saya sangat grogi waktu
itu dan saya pun sering memalingkan wajah, tapi tidak dapat
dipungkiri, kemaluan saya pun berereksi dan aliran darah saya pun
mengalir tidak karuan, apalagi hawa sedang panas-panasnya.
"Ayo sekarang kamu mau curhat lagi?" kataku.
"Nggak sih Ted, saya udah minta putus sama dia (pacarnya-red) dan dia
setuju untuk resmi putus."
"Ya udah... abis gimana lagi", katanya.

Dalam hatiku, asyik dia sudah putus, dan saya pun berpura-pura
bersedih, karena memang kasihan melihat wajahnya sedikit pucat dan
sedikit menangis. Dia memelukku sambil sedikit bicara kepadaku, tapi
itu lho anuku tidak bisa diam dan semakin panas saja suhu tubuhku.
Ketika kuelus rambut dan punggungnya, eh dia menciumku dan kubalas
ciumannya dan dia membalas lagi, semakin lama kami berciuman dan dia
memasukkan lidahnya ke mulutku. Waduh, ini benar-benar mengasyikan
dan terus terang ini adalah pertama kali bagiku. Dan dia pun
mengeluarkan suara desahan yang sangat lembut dan sensual, dan
dituntunnya tanganku ke buah dadanya, langsung saja kuremas-remas dan
BH-nya pun kubuka. Wow, buah dada yang sangat indah, putih, bulat
berisi dan mancung serta puting yang bagus, sedikit warna merah di
seputar putingnya dan berwarna coklat di puncaknya, sekali-kali
kupelentir putingnya dan dia pun mendesah kuat, "Ssstthhh ha.. hah..
aahh.. okhs Ted, bagus Ted, eeenakk", suaranya yang kecil dan merdu.
Dia membuka bajuku dan aku kini dibuatnya telanjang, tapi aku hanya
pasrah saja, tidak ada rasa malu lagi.

"Apa kamu sering melakukan ini sama pacar kamu?" kataku.
"Iya Ted, tapi nggak sering.. aaksshhh..." kata dia sambil mendesah,
tanganku diarahkannya ke liang kemaluannya, dan langsung kuelus-elus
sambil lidahku menjilat putingnya yang indah itu. Sedikit-sedikit
kuselingi dengan gigitan ringan tepat di puncaknya, dan dia
menggeliat keenakan. Dan kemaluannya pun basah. Kubuka celananya dan
celana dalamnya seca
ra perlahan.

Oh iya, kami melakukannya di sofa kamarku tepat di depan TV dan
stereo-set. Dan kami lagi sedang mendengarkan lagu-lagu rock barat
ta
hun 70-an, ketika kubuka CD-nya, yes.. dia memiliki kemaluan yang
bagus, bulu sedikit, dan memang dia masih perawan, dengan pacarnya
juga hanya melakukan oral sex. Tetapi saya belum berani untuk
menjilat kemaluannya, saya hanya mengesekkan tangan saya ke bibir
kemaluannya. Eh ternyata dia turun dari sofa dan menghisap batang
kemaluanku, "Aaakshh... hsstt oks!" dia menjilati biji pelerku dan
dia mengisap kemaluanku lagi sambil dipegang dan
dikocoknya. "Waduuhhh... enak sekalii akkhhss..." aliran-aliran
darahku mengalir dengan serentak dan ingin kumasukkan kemaluanku ke
liang kemaluannya, tapi apa dia mau? Beberapa menit kemudian.. "Ted,
kamu punya barang gede enggak, kecil enggak, panjang enggak and
pendek enggak, tapi bener Ted, saya sangat suka kamu punya barang",
katanya sambil berdiri dan lubang kemaluannya dihadapkannya ke
wajahku aku semakin tidak kuat saja.

Langsung saja kujilat liang kemaluannya. Wah agak bau juga nih, tapi
bau yang enak. Semakin lama semakin asyik dan sangat enak, dan dia
pun merintih-rintih kecil, "Uwuuhh ooo... sstt akhs... akhs...
akhs... ooohhh aahh... sstth", sambil tubuhnya agak bergerak nggak
karuan, mungkin jilatanku belum pintar tapi kulihat dia sedang
keasyikan menikmati jilatanku. Lalu dia berdiri dan menarik tubuhku
ke lantai. Di situ kami berciuman lagi, entah kenapa aku merasakan
sesuatu yang hangat di sekitar liang kemaluannya, kuingin batang
kemaluanku dimasukkannya ke lubang kemaluannya. Soalnya aku masih
ragu. Tapi saya memberanikan untu
k bicara.

"An, kamu masih perawan nggak?"
"Iya... aksshhh... ssstt... ss
stt aakhs", katanya. Ternyata dugaanku
benar.
"Tapi sama pacar kamu itu?"
"Iya tapi kalau aku sama dia hanya oral aja", kata Ani.
"Tapi Ted, gimana kalau kita ini sekarang..." dia tidak melanjutkan
pembicaraannya.

"Okh... ookh... okh... ssstt..." dia mencoba untuk memasukan batang
kemaluanku ke lubang kemaluannya dengan bantuan tangannya. Dengan
begitu, aku pun berusaha untuk memasukkan batang kemaluanku ke lubang
kemaluannya, dan secara perlahan kugesekkan batang kemaluanku ke
liang kemaluannya dan sedikit demi sedikit kumasukkan kemaluanku,
tapi ini hanya sampai kepala aja, dan... "Ooohh aaakksshh.. ahh..
ah.. aahh.. oohh... sset", dia merintih- rintih. Aku terus menggenjot
dia.
"Ted, ternyata pedih juga, aahhh!" katanya.
"Tapi teruskan saja Ted...".
Kulihat wajahnya memang mengkhawatirkan juga, tapi yang kurasakan
adalah kenikmatan, meskipun itu masih tersendat-sendat dan sedikit
kehangatan, "Ookkhhss... sstt, aduh nikmatnya", kataku. Dan memang
ada sedikit darah di batang kemaluanku dan yes.. semua batang
kemaluanku masuk, dan benar-benar nikmat tiada tara, dan hilanglah
perawannya dan perjakaku.

"Sssttt.. sssttt.." desahannya yang merdu dan menggairahkan apalagi
didukung oleh kecantikannya dan mulus kulitnya. Dan kami masih
melakukan gaya konvensional dan terus kugenjot naik turun, naik turun
dan tumben, aku masih kuat dan menahan kenikmatan ini, karena kalau
aku sedang onani, tidak selama ini. Di lantai itu kami melakukannya
serasa di surga. "Assh.. asshh.. aakss.. ooohh.. aksh.. sstt", dia
menjerit-jerit tapi biarlah kedengaran oleh saudaraku, yang lagi
nonton TV di ruang keluarga. Karena pasti suara jeritan Ani ini
kedengaran. "Terus Ted, aduhh Ted kok enak sih... aaksss ssttss..."
katanya sambil merem melek matanya dan bibirnya yang aduhai melongo
ke langit dan langsung kujilat lidahnya. "Duuhhh aaahss sstt duh An,
aku mau keluar nih!" kataku. "Uuhhsss ssttt jangan dulu dong Ted...
bentar lagi aja", katanya. Tapi memang saya waktu itu sudah nggak
kuat, ehh ternyata... "Sss ooohh akkhhss... ooohh, duh Ted boleh deh
sekarang, kamu dikeluarinnya di sini aja", sambil ditunjukanya ke
arah payudaranya. Dan... "Creett... cret... cret... crret" dan air
maniku yang banyak itu menyemprot ke payudaranya dan sekitar
lehernya. Selesailah main-main sama Ani, dan waktu pun menunjukan
arah jam 5 lebih dan memang kami sudah telat untuk pergi lagi ke
kampus memasuki pelajaran Mata Kuliah kedua.

Kami berdua terkulai dan ketiduran di lantai itu dalam keadaan masih
telanjang, dan lagu di stereo tape-ku pun sudah lama habis. Bangun-
bangun sudah hampir jam 19.00, kami pun bergegas berpakaian dan aku
pergi ke kamar mandi untuk mandi, sesudah saya selesai mandi dia juga
mandi, dan akhirnya kami pergi jalan-jalan sekalian mencari makan.
Kami pergi ke daerah Merdeka dan makan. Sesudah itu kami nont
on di
Bioskop. Di Bandung Indah Plaza (BIP), lupa lagi waktu itu kami
nonton apa. Sesudah selesai nonton Ani tidak mau pulang dia ingin
menginap di rumah saya. Waduh celaka juga nih anak, ketagihan atau
dia lagi ada masalah dengan keluarga di rumahnya. Setelah kami
berbincang-bincang, ternyata dia tinggal tidak bersama orang tuanya,
sama seperti saya. Dia tinggal bersama bibinya, dan memang tidak ada
perhatian bibinya kepada Ani. Dan kami berdua pulang ke rumah s
aya
dengan membawa makanan ringan, minuman (beer dan Fanta). Sesampainya
di rumahku, kami berdua mengobrol lagi sambil menonton TV, dan
kusuruh dia tidur duluan, kamipun tidur sambil berpelukan terbuai
terbawa oleh mimpi indah kami berdua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar