gubahan saya

cerita seru

Jumat, 29 Juni 2012

CERITA NOSTALGIA INDAH


Saya adalah seorang wanita yang berparas yah
tidak akan mengecewakan bagi siapapun yang memandangnya deh. Tinggi
badan saya 171 cm, berat 53 kg, biar langsing tapi aku rajin fitness
minimal 2 kali seminggu di Gym, jadi ya kulitku kencang dan mulus,
berambut hitam lurus sebahu, bermata hitam kecoklatan, dan kulit saya
kuning langsat (yah pokoknya kulit orang Indonesia banget deh!) dan
asalnya dari Sunda, di Cicaheum, Bandung! tapi tinggalnya di Daan
Mogot, Jakarta. Dan saya masih benar-benar "totally virgin" alias
perawan asli ketika hal yang akan saya ceritakan ini terjadi!

Saya tadinya seorang wanita yang normal, maksud saya sifat
seksualitas saya itu normal seperti wanita lainnya, senang sama
cowok, apalagi yang keren! Walau sekarang masih senang sama cowok,
tapi arah seksualitas saya lebih cenderung ke arah seorang lesbian
setelah hal 'itu' terjadi, jadi saya simpulkan bahwa saya adalah
seorang biseksual!

Siang itu aku seperti biasa, jalan dari rumah ke kampus, biasa bawa
tugas-tugas yang setumpuk dari dosen-dosen yang killer-killer.
Setelah kuliah (maklum hanya sebentar, ketika itu hari Sabtu, jadi
kuliah yang barusan sebenarnya hanya buat pengganti buat selasanya,
karena dosennya tidak masuk!) jadi jam 12.30 sudah bubaran. Aku tuh
orang yang paling sering diledekin sama teman-temanku karena hanya
punya tampang 'n body doang, tapi tidak punya cowok! (katanya terlalu
mikirin belajar, padahal sih kan memang harus).

Terus, siang itu karena bete banget habis kuliah, ya aku langsung
saja pulang! Tapi ketika sudah hampir sampai di rumah aku kepikiran,
lebih baik malam minggu begini menyewa beberapa VCD saja di rental
dekat rumahku! Tentang rental itu terus terang aku bilang bagus!
Tempatnya cukup besar dan terlihat mewah, dan ber-AC, lagi pula harga
VCD sewaannya pun tidak terlalu mahal! Ya sudah deh, aku menyewa film-
film itu kalau tidak salah sih aku menyewa 6 film!

Sorenya ketika aku mau menonton film pertama, telpon rumah berdering
memecah kesunyian (maklum orang rumah pada pergi! Papa sama mama lagi
pulang kampung ke Bandung, terus adikku yang cowok ikutan camping
sama klub pecinta alamnya di Garut). Pokoknya benar-benar sendirian
deh. Ya sudah, dengan agak malas kuangkat telepon itu, dan ternyata
benar seperti yang kuduga, yang menelpon si Mira (dia hanya tinggal
berdua dengan kakeknya ditambah pembantu), sobatku sejak semester
satu.

"Halo.., ini Indah ya..? Ini aku, Mira..!" katanya.
"Halo.., ya ini aku, ada apa lagi nih, Mir..!" jawabku.
"Gini, Ndah... aku lupa kalo Mang Eja (pembantunya) yang megang kunci
rumahku, padahal tadi pas dia mau berangkat ke rumahnya (di Karawang)
aku taruh kuncinya di tasnya, soalnya kebelet pipis, trus aku lupa
deh, dan kuncinya kebawa dia..!" katanya panjang.
"Duh, Mir... masih cantik kok udah pikun..!" tukasku enteng. "Trus,
kamu gimana sekarang..?" tanyaku lagi.
"Ya tau deh bingung banget nih, dia baru balik lagi pas minggu malem,
katanya sih gitu..!" Mira memang nadanya waktu itu lagi kesal dan
bingung.
"Gimana kalo aku nginep di rumahmu aja malem ini, Ndah... masa aku
mau nginep di hotel..?" pintanya dengan nada sedikit memelas.

Rumahnya si Mira sekitar 1 jam jaraknya kalau ditempuh dari rumahku,
akhirnya aku sih boleh-boleh saja, paling tidak ada teman deh di
rumah! Masa anak gadis sendirian di rumah, di Jakarta Barat lagi,
yang terkenal kriminalitasnya. Begitu tukasku dalam hati.
"Oke deh, Mir... gue tungguin..! Ati-ati lu, Mir..!" tukasku ringan.

Aku menunda menonton VCD itu, karena mau mandi dulu, malu biar sama
teman sendiri tapi belum mandi. Ketika jam 16.30 tepat, si Mira
datang, waktu itu hujan deras, dia tidak membawa payung, ya sudah deh
basah kuyup ketika sampai rumah! Aku kasih tahu tentang gadis yang
feminim ini, tingginya sekitar 160 cm deh, tapi masih lebih tinggi
aku sedikit, penampilannya persis seperti Putri Solo sekali, langsing
singset, kulit putih kekuningan, rambut hitam lurus agak panjang dari
rambutku, dan waktu itu dia memakai kemeja krem dengan rok sebetis
(agak belah sedikit sampai sepaha).

Ketika dia datang, aku kebetulan baru saja habis mandi, dan hanya
memakai handuk di kepala dan longdress buat pakaian orang habis
mandi! Biar begitu juga aku selalu pakai BH dan CD-ku dong! Tidak
seperti yang di film-film barat, hanya bahu yang menempel di badan
saja! Ya sudah, aku suruh dia masuk dan segera mandi, aku pinjamkan
dasterku (dia yang minta karena hanya di rumah saja). Aku berdua Mira
awalnya sih biasa saja, sama sekali tidak ada tuh perasaan saling
suka (secara seksual) sama dia, hanya memang kami saling mengagumi
fisik masing-masing.

Sehbis dia mandi, kami berdua makan Indomie Rebus hangat yang baru
kubikin, sungguh nikmat saat itu, udara dingin ditutupi dengan
kehangatan dari Mie itu, mengasyikkan! Malamnya kira-kira jam 19.30
baru deh kami menonton VCD yang kusewa siang tadi, judulnya kalau
tidak salah sih Wildthings, nah inilah merupakan faktor yang membuat
kami jadi 'lesbo'. Aku sendiri juga kaget, ternyata di CD keduanya,
artis Neve Campbell (tidak disangka juga Neve campbell mau akting
bercinta sama cewek) sama artis satunya lagi (sorry, lupa nih) itu
saling bermain cinta, walaupun disana juga ada aktornya, jadi mereka
bercinta bertiga, 2 cewek dan 1 cowok.

Awalnya kami sih kaget dan agak jijik, melihat 2 cewek saling
bersetubuh bugil begitu, walaupun ada juga prianya. Kami terus
terpana melihat adegan bagian itu yang berdurasi sekitar 5-10 menit.
Dan terus terang, ketika itu aku merasakan sesuatu yang benar-benar
lain merasuki perasaanku, mungkin memang juga sudah naluri seksku
dari sananya mungkin, yang cenderung bisa jadi lesbian, jadi aku
merasa sesuatu yang aku benar-benar ingin rasakan kelembutan seksual
seorang wanita. Terasa sekali hasrat seksualku mulai naik, lalu tanpa
sengaja aku memegang lengan kanan si Mira, lalu kutatap dalam-dalam
tubuhnya.

Ternyata dia yang selama ini kuanganggap biasa saja terlihat menjadi
sangat sensual di hadapanku, benar-benar seorang wanita yang anggun.
Kulitnya yang sangat mulus (beneran lho..!) membuatku selalu ingin
memegangnya, bahkan sempat terbesit bahwa di malam panjang ini aku
harus bercinta dengannya, dan keinginan itu semakin menjadi-jadi
ketika adegan di VCD itu antara artis wanitanya saling berciuman
bibir dengan sangat lembutya, dan saling menjilati tubuh satu sama
lain. Tapi ketika itu si Mira tidak merespon, dia hanya balas
memegang jemariku saja, dan tiap sebentar melihatku dengan pandangan
yang terus terang sangat menggodaku.

Nafsu seksualku semakin bertambah, keinginan yang teramat dan amat
sangat menimpa diriku kala itu, sepertinya aku mulai merasakan bahwa
libidoku naik dengan sangat drastis, tapi aku masih dapat menahannya
sambil hanya mengelus-elus tangan Mira dan sesekai rambutnya yang
cantik itu. Mulailah kucoba untuk mengalihkan perhatiannya, kumatikan
lampu yang terang, dan kunyalakan yang redup (walau masih agak terang
juga). Lalu mulai aku memegangi dagunya dan menolehkannya pada
wajahku, tersentak dia agak terkejut, sungguh! Wajah Mira membuatku
sangat naksir padanya, baru kali itu aku rasakan hal seperti itu.

Dan hal yang membuatku lebih membuat libido semakin membara ketika
Mira mengucapkan kata-kata indah kepadaku.
"Ya ampun, kalo diperhatikan elu tuh sweet banget lo, Ndah! Bodymu
juga sensual banget..!" setika itu pula tersentak nafsu seksualku
sangat menggebu.
Mulailah kututup mulut Mira dengan jemariku, tanganku yang satunya
lagi mengelus-elus rambutnya. Perlahan-lahan alam bawah sadarku
memerintahkanku untuk mencumbu bibirnya yang manis itu. Lalu
kulakukan, kukecup dengan penuh mesra, dan seperti yang kuharapkan,
Mira akhirnya juga merasakan apa yang sudah kurasakan sejak tadi. Dia
akhirya juga jadi 'horny' setelah kuperlakukan seperti itu.

Serentak kami pindah ke kamarku, sambil sedikit berlarian dan tertawa
senang. Sampai di kamarku, aku menggodanya dengan mengatakan, "Aku...
aku sungguh suka sama kamu Mira, kamu sangat cantik, ayu, dan baik!"
Dan tampaknya serentak itu pula Mira mulai merasakan libidonya
membara! Kami berciuman bibir, dia jelujurkan lidahnya ke bibirku,
kusambut lidah dengan lidahku. Kami bercumbu sangat baik, dengan
memainkan lidah dan mengulum-ngulumnya (seperti orang sudah terlatih,
padahal sih tidak pernah!).

Tindakan kami terus berlanjut, sementara kami berciuman, Mira
perlahan menarik ke atas dasterku, terus hingga perasaanku sangat
nikmat kala itu. Dia meraih CD kremku dan membukanya perlahan-lahan.
Kubantu dengan sedikit mengatur selangkanganku, dan terlepaslah CD-ku
yang mungil itu. Kubalas dia dengan langsung membuka dasternya dari
bawah ke atas, kulihat sekarang Mira hanya mengenakan Bra dan CD-nya,
itu merupakan stelan pakaian dalamku, karena punyanya basah terkena
hujan.

Dia mencium leherku terus dan menjilati telingaku, aku tetap meraba-
raba perutnya yang sudah terbuka itu sesukaku, sungguh kulit yang
sangat indah dari yang penah kurasakan.
Lalu kucium mesra dan kuhisap-hisap pusarnya, hingga dia benar-benar
kegelian dan berkata, "Ohh, Indaaahh... uhmm, terus sayang...
ooohh..!" desahnya di telinga kiriku pelan, suara serak basahnya yang
membuatku semakin ingin memberikan nafsu juga padanya.
Suara Mira benar-benar membuatku semakin nafsu, tampak kami sedikit
berkeringat karena memang agak tegang melakukan ini.

Kuhisap dan kujilati keringat yang seperti embun itu di pahanya.
"Ohhh, kamu betul-betul bidadari, Mira sayangku..!" tukasku.
Tak hanya itu, Mira pun membalas dengan membuka restleting daster di
punggungku. Lepaslah busana kami berdua, tinggal bra dan CD yang
merekat. Kulihat payudaranya tampak mengeras perlahan-lahan, lalu dia
sendiri yang membuka bra-nya secara mendadak. Dengan cepat pula dia
lepas CD-nya, dia lakukan semua itu di hadapanku. Lalu dia memutari
tubuhku dan menulunkupkanku di ranjang sambil menciumi dan menghisap-
hisap leher belakangku.

Dia melepas bra-ku, terus dia ciumi sampai CD-ku terlepas, dan dia
lalu menciumi pantatku yang benar-benar seksi. Dijilati
selangkanganku antara lubang dubur dengan pantatku, kurasakan sangat
nikmat.
"Ooohh sayang... teruskan sayang..! Miraaa..!"
Sungguh kurasakan kenikmatan yang teramat sangat, dan juga mulai
kurasakan vaginaku mulai basah sedikit demi sedikit. Mira lantas
membalikkan tubuhku, kini kami berhadapan, kami mulai lagi berciuman.

Mira sengaja menindihku dengan menghimpitkan payudaranya ke
payudaraku sambil tetap mencumbuiku. Payudaraku yang berukuran 34C
itu semakin mengeras akibat tindihan tubuh Mira yang yang sungguh
sensual. Tangan Mira satunya meremas-remas lembut puting susuku, yang
satunya lagi ia mainkan dalam liang kemaluanku, kurasakan kegelian
dengan kenikmatan yang teramat sangat, hingga hampir tak kuasa aku
menahannya.
"Miraaa, oh Mira sayang... ahh.. ahhh.. ahhh..."

Hampir satu jam kami melakukan ini, sungguh terasa begitu cepat. Lalu
kami berputar posisi, sepertinya Mira lebih sering nonton film BF dan
membaca buku-buku seks dari pada aku, sehingga dia tahu banyak style-
style yang memberi kenikmatan.
"Orang bilang sytle ini 69 sayang.." tukasnya.
Aku sungguh tergoda ketika selangkangan Mira di hadapanku, kucium-
cium dan kujilati duburnya, sungguh aroma parfum dicampur bau
kulitnya membuatku semakin terangsang.

Mira melakukan sesuatu yang membuatku sangat merasakan sesuatu yang
paling berbeda di dalam hidupku, dia menuangkan coke ke liang
kemaluanku, kurasakan dingin. Tiba-tiba puncak kenikmatan datang
ketika Mira menjilati vaginaku, memainkan lidah lembutnya di liang
peranakanku, dan meniup-niup kecil disertai gigitan-gigitan halus.
"Ohhh... ahh... terus, terus, teruskan sayang..! Oooh.. ah..,"
kurasakan itulah puncak kenikamatan yang kudapatkan.
Walaupun vaginaku basah bercampur dengan coke itu, Mira tetap
menjilati dan melalapnya. Oh sungguh membuatku tak kuasa menahan
kenikmatan itu!

Aku memang terkadang sering mencukur rambut-rambut yang ada di
sekitar vaginaku, jadi hal itu memudahkan Mira menjalankan aksinya.
Begitu juga Mira, vaginanya yang ada di hadapan wajahku kucium kecil,
lalu kuhisap-hisap dan kujilati. Aku mencoba mengikutinya, yaitu
dengan mengigit-gigit kecil dan memasukkan serta memainkan lidahku di
liang peranakannya, oh sungguh memuaskan ketika itu. Mira sampai-
sampai berkata, "Uuhmmf... sayang... oh... Indaaah aaahhh..!"
Mira dan aku sungguh sedang merasakan betapa nikmatnya bercinta,
itulah pengalama pertamaku bercinta, dengan seorang wanita lagi,
begitupun Mira.

Tubuh kami berkeringat, kami saling menjilati kulit dan menjilati
keringatnya yang baunya benar-benar menggoda. Lalu kami bertukar
posisi, jujur kami sedikit lelah, Mira berbaring di dadaku, kurasakan
lembut payudaranya di tangan kananku, sedang tangan kiriku meremas-
remas kecil vaginanya, lagi kami berciuman. Aku dan Mira bersetubuh
(kendati sesama wanita) dengan cukup melelahkan, semalaman kami
bercinta.

Mulai jam 10 malam sampai pagi, kami tetap berbugil ria berduaan,
saling menikmati tubuh, sedikit kami kurangi frekwensi pergerakan,
lebih kepada bergerak slowly! Kemudian kuulang lagi, kucium dan
kuhisap-hisap serta kujilati kedua Nipples-nya...
"Ooh payudaramu benar-benar indah, kendati sedikit lebih menggoda
payudaraku..," katanya.
Kalau aku tidak salah, kami bercinta sekitar 3 jam, kami lelah, lalu
tidur berpelukan berdua. Saling mengeratkan tubuh, tapi Mira tak
berhenti mencumbu kening, pipi, serta bibirku.

Ketika terjaga saat jam 4 pagi, kulihat Mira tidur pulas di lengan
kananku, kutolehkan wajahku menghadapnya, kucumbui lagi Mira..,
sungguh dia terlihat sangat anggun dalam keadaan bugil dan lelah
begitu..! Aku mulai merasakan keanehan timbul, karena malam itu baru
saja aku bersetubuh dengan sesama jenis, tapi yang kurasakan adalah
kenikmatan yang tiada tara!
"Oh Miraa, sayang..!" kudaratkan lagi bibirku pada bibirnya sambil
kuusap-usap rambut panjangnya.

Pagi harinya Mira terbangun lebih dahulu. Dia bilang dia sudah bangun
jam 7, tapi aku baru bangun jam 7.30 pagi. Ketika bangun, kulihat
Mira sedang bugil duduk di kursi di kamarku dengan kedua kakinya
diangkat dan ditahan dengan kedua tangannya, sehingga menutupi
payudaranya, dia menatapku dengan senyuman manis. Kubalas dengan
segera bangun ke hadapannya dan lagi-lagi aku menciumi bibir seksinya.

Aku berkata, "Mira sayang, terima kasih ya, aku benar-benar ngga tau
kenapa malam itu, tapi kamu sungguh hebat..! Aku... aku mencintai
kamu, Mir, sungguh..! Aku benar-benar suka kamu..!" ucapku spontan
sambil memandangi matanya.
"Ah sudahlah, Indah sayanng... aku ngga menyesal kok, kamu juga
sangat hebat semalam, baru kali ini juga aku bercinta, sama kamu lagi!
"Hihihi... aku, aku juga cinta kamu, sayang, sungguh..!" aku benar-
benar terkejut Mira berkata itu, tapi aku sungguh senang.

Kini kami sungguh sangat lebih akrab dari sebelumnya, dan kami selalu
melakukan persetubuhan (benar-benar bugil) dimanapun kami punya
kesempatan, sungguh! Aku sangat menikmatinya begitu juga sayangku
Mira! kini mereka (teman-teman kampus) tidak dapat ngeledek bahwa aku
tidak punya pacar, atau cuma punya tampang 'n body saja, tapi tidak
punya cowok. Kini aku punya, meskipun satu jenis denganku, dia lah
Mira yang sangat kusayangi! Inilah kebiasaan baru kami, juga dengan
sering berkata, "Sayang, sayang, dan sebagainya!"
Meskipun tidak ada seorangpun yang mengetahui bahwa kami ini lesbian
dan telah beberapa kali bercinta.

Sekian kisah nyata ini dari saya, hanya untuk berbagi pengalaman.
Love you all readers! Indah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar